Saat terpuruk,patah hati terjerat bayang-bayang si ”Mantan Kekasih”, kenapa kamu masih terpuruk?? Kenapa kamu patah hati?? Orang bijak berkata ”hiduplah di masa kini, sekarang ini,agar terbebas dari kungkungan trauma masa lalu dan kecemasan akan masa depan yang belum menentu”

Tak mudah berdamai dengan masa lalu yang sering terisi kenangan buruk. Dan mungkin begitu pula halnya dengan masa depan yang seringkali memunculkan kejutan-kejutan tak menyenangkan,Tapi sungguh, terjebak di situasi itu membuat kita maju tak bisa,diam di tempat pun tak menghasilkan apa-apa. Mungkin kita tanpa sadar tertarik ke memori suram masa lalu,terpaku diam disitu,dan merasa tak berdaya untuk bisa keluar dari trauma menyakitkan yang mungkin cukup menekan.

Tapi sayangnya kita tak dapat lupa, tak dapat begitu saja membuang jejak-jejak ingatan yang sudah demikian kuat tertanam. Logika hilang kemana, dan yang muncul adalah kecemasan-kecemasan berlebihan.

Apa yang harus di perbuat??
Biarkanlah waktu terus berjalan dan mengalir begitu saja. Hari-hari yang terisi banyak pengalaman baru; dan penuh dinamika kehidupan, tentu, positif-negatif,senang-sedih, susah-mudah dan berbagai pasangan rasa bertebaran disana. Jawaban sederhana untuk semua itu ternyata ada disini, di hati ini. Daripada itu semua adalah perasaan ikhlash dan berserah kepada-Nya. Itu sebabnya,jangan terlalu berfokus pada keinginan untuk pulih,justru akan membuatmu semakin merasa tertekan. Maka hal yang lebih nyaman daripada itu adalah berserah saja, titik. Tidak ada yang lain.

Memangnya apalagi yang bisa kita lakukan untuk mengubah?
Tidak ada. Sama sekali tidak ada. Yang bisa kita lakukan hanyalah menyibukkan diri pada sebanyak mungkin agenda kebaikan yang akan melebur keburukan, serta bertawakkal. Toh tidak ada sehelai daunpun yang jatuh tanpa seijin-Nya. Dan apalagi segala macam peristiwa-peristiwa besar yang menyelimuti kita. Pasti, pasti ada hikmahnya.

Maka hari itu, ketika ”seseorang” yang pernah kita panggil sebagai Kekasih dan bersamanya memori buruk melekat, datang tiba-tiba, kita harus bisa dengan sumringah menyambutnya. Kita bisa memilih untuk menjadi sedih, untuk marah, atau bahkan membuang muka tak suka. Tapi lagi-lagi, buat apa? Apakah memori itu menjadi hilang kemudian dengan serta-merta?
Tidak ada yang dapat menghapus apa yang sudah terjadi. Kita harus memutuskan untuk beranjak berdiri sembari berharap semoga apa yang pernah terjadi serta apa yang kita lakukan di hari ini dan nanti, bisa membuat kita semakin bijak menata diri. Tidak ada yang bisa membuatnya hilang,lenyap, atau berubah seketika,Mengasihani diri sendiri sama saja dengan membunuh waktu dan membiarkannya terlewat sia-sia,sementara hari esok menunggu untuk dilukis secepatnya. Betul, sama sekali tidak mudah, tapi sama sekali tidak mustahil pula untuk dicoba.

Hanya perlu itu: kemauan untuk mencoba. Berani ?

Bahan: fathiana.blogspot.com

Facebook Comments